Jenewa, Swiss – Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa kasus cacar monyet telah meningkat di beberapa negara dalam beberapa pekan terakhir.
WHO mengatakan bahwa hingga tanggal 10 Juni 2024, telah dilaporkan lebih dari 3.000 kasus cacar monyet di 47 negara.
Hal ini merupakan peningkatan yang signifikan dari bulan Mei 2024, ketika hanya ada 800 kasus yang dilaporkan.
WHO mengatakan bahwa sebagian besar kasus cacar monyet terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM).
Namun, WHO juga mengatakan bahwa kasus-kasus telah dilaporkan pada orang-orang yang tidak termasuk dalam kategori ini, termasuk wanita dan anak-anak.
WHO mengatakan bahwa cacar monyet adalah virus yang biasanya ditemukan di Afrika Barat dan Tengah.
Virus ini dapat ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau dengan orang yang terinfeksi.
Gejala cacar monyet termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam.
WHO mengatakan bahwa cacar monyet biasanya tidak berakibat fatal, namun dapat menyebabkan komplikasi serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
WHO telah mengeluarkan peringatan kesehatan global tentang cacar monyet dan meminta negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan untuk mencegah penyebaran virus.
Beberapa negara telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran cacar monyet, seperti membatasi perjalanan dari negara-negara yang terkena dampak dan melakukan skrining terhadap orang-orang yang datang dari negara-negara tersebut.
Masyarakat juga dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari cacar monyet dengan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker wajah.