Jakarta, Indonesia – Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi baru untuk menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada hari Senin (10/6/2024).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa target penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada tahun 2024 adalah ambisius, namun bukan mustahil untuk dicapai. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan fokus pada tiga strategi utama, yaitu:
1. Menekan beban pengeluaran masyarakat miskin
Pemerintah akan memberikan bantuan sosial dan jaminan sosial terpadu kepada masyarakat miskin ekstrem. Bantuan ini akan berupa uang tunai, sembako, dan layanan kesehatan dan pendidikan gratis.
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin
Pemerintah akan membantu masyarakat miskin ekstrem untuk mendapatkan akses ke modal, pelatihan, dan pasar. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka untuk meningkatkan penghasilan dan keluar dari jeratan kemiskinan.
3. Mengurangi kantong-kantong kemiskinan
Pemerintah akan fokus pada penanggulangan kemiskinan di daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Hal ini akan dilakukan dengan membangun infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik, serta meningkatkan akses terhadap layanan publik.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Ini bukan tugas pemerintah pusat saja, tapi ini adalah tugas kita bersama,” ujar Presiden Jokowi.
Strategi baru ini diharapkan dapat membantu Indonesia untuk mencapai target penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
Upaya pengentasan kemiskinan merupakan salah satu program prioritas pemerintah Indonesia. Kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi di mana individu atau rumah tangga memiliki pendapatan per hari di bawah Rp 14.000,- (sekitar US$ 1).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 terdapat 10,56 juta orang di Indonesia yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 triliun untuk program pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
Diharapkan dengan anggaran dan strategi yang baru ini, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia dapat ditekan secara signifikan dan target penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat tercapai.